Jumat, 23 Maret 2012

Buruknya Pengelolaan Air Mengancam Pembangunan


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Perwakilan Kantor Unesco di Jakarta Hubert Gijzen mengatakan, pengelolaan air menjadi faktor tunggal paling mendesak saat ini karena bisa menghambat pembangunan bangsa. Perlu dilakukan berbagai upaya untuk lebih mempromosikan pembangunan air secara berkelanjutan.
Buruknya pengelolaan air bisa menghambat pembangunan, membatasi produksi pangan serta berbagai penderitaan dan kerusakan ekonomi dari bencana yang berhubungan dengan air.
-- Hubert Gijzen
"Buruknya pengelolaan air bisa menghambat pembangunan, membatasi produksi pangan serta berbagai penderitaan dan kerusakan ekonomi dari bencana yang berhubungan dengan air," kata Hubert di Jakarta, Sabtu (24/3/2012).
Sebelumnya, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Mochammad Amron menyatakan, seluruh masyarakat Indonesia harus ikut berpartisipasi mengelola air dengan baik untuk menjaga kualitasnya secara berkelanjutan.
"Perlu komitmen semua pihak untuk ikut mengelola air dengan baik," kata Mochammad Amron.
Sementara itu, Presiden Global Compact Network Indonesia, YW Junardy mengatakan, penyelamatan air tidak hanya dilakukan perorangan dan pemerintah, melainkan kolaborasi dengan dunia usaha.
"Untuk itu telah dibentuk kelompok kerja Water Mandate Indonesia yang akan berkolaborasi untuk bekerja sama dalam menyelamatkan air Indonesia," katanya.
Kelompok kerja tersebut akan melakukan berbagai kegiatan menuju sesi seminar saat Konferensi Rio+20 pada Juni 2012. Kelompok kerja ini juga akan melakukan kampanye selamatkan air. Tahun ini, Hari Air Sedunia PBB 2012 memiliki tema "Keamanan Pengadaan Air dan Makanan".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar